Kelas : 1 KA 35
NPM : 15111365
Dosen : Retmiarti
Manusia dan Kegelisahan
A.
Pengertian kegelisahan
Kegelisahan
merupakan penyakit jiwa yang paling sering terjadi di masyarakat, bahkan jumlah
orang yang rutin melakukan pemeriksaan jiwa dan saraf, serta mereka yang mengalami
problem-problem psikologis-terutama kegelisahan-terus bertambah. Hal ini
ditegaskan oleh penelitian-penelitian yang dilakukan di Amerika dan Inggris.
Badan statistik di Amerika mengungkapkan bahwa 85% orang yang sakit jiwa
terkena kegelisahan. Secara umum kegelisahan terjadi pada anak-anak kecil, atau
pada masa-masa puber dan awal-awal menginjak dewasa, atau pada orang-orang yang
sudah lanjut usia, atau juga pada sebagian besar siswa dan pelajar.
Kegelisahan
tidak lain adalah reaksi natural psikologis dan phisiologis akibat ketegangan
saraf dan kondisi-kondisi kritis atau tidak menyenangkan. Pada masing-masing
orang terdapat reaksi yang berbeda dengan yang lain, tergantung
faktor-faktornya, dan itu wajar. Adapun bahwa manusia selalu merasa gelisah
hingga membuatnya mengeluarkan keringat dingin, jantungnya berdetak sangat
kencang, tekanan darahnya naik pada kondisi apa pun; maka ini sebenarnya sudah
melewati batas rasional.
Sebenarnya
terdapat “kegelisahan” yang dibutuhkan untuk menumbuhkan semangat dalam
menghadapi tantangan, untuk menjaga keseimbangan dinamika internal atau untuk
meneguhkan diri, bahkan untuk menggapai ketenangan jiwa—yang merupakan tujuan
setiap manusia-dan untuk meraih kesuksesan dalam mengarungi kehidupan.
Sedangkan
“kegelisahan negatif” (al-qalq as-salabîy) adalah kegelisahan yang
berlebih-lebihan, atau yang melewati batas, yaitu kegelisahan yang berhenti
pada titik merasakan kelemahan, di mana orang yang mengalaminya sama sekali
tidak bisa melakukan perubahan positif atau langkah-langkah konkret untuk
berubah atau mencapai tujuan yang diinginkan, yaitu kegelisahan dalam
‘menanti-nanti’ sesuatu yang tidak jelas atau tidak ada. “Kegelisahan positif”
merupakan dasar kehidupan atau sebagai kesadaran yang dapat menjadi spirit
dalam memecahkan banyak permasalahan, atau sebagai tanda peringatan,
kehati-hatian dan kewaspadaan terhadap bahaya-bahaya atau hal-hal yang datang
secara tiba-tiba dan tak terduga.
B.
Sumber – Sumber Kegelisahan
sumber
kegelisahan itu bukan dari luar diri, tetapi dari dalam diri. Karena faktor
luar diri itu tidak dominan, Meskipun kita mampu menyelesaikan problem itu
dengan cara menyelesaikan pokok masalahnya dari luar, tapi ia akan dirundung
kegelisahan dalam bentuk lain. Begitu seterusnya tak pernah selesai.
Sebagai
contoh, ketika kita berada pada puncak kesedihan karena masalah ekonomi, kadang
kita tidak memperhatikan bahwa dititik kulminasi itu ada rasanya. Kita malah
terbuai dengan hal lain yang mengganggu pikiran kita. Padahal di titik
kesedihan itu ada geliat jiwa yang berpotensi untuk menyelesaikannya. Biarkan
jiwa kita merasakan getaran “sedih” itu. Rasakan bagaimana ia menemukan
penyelesaian dengan kejernihan hati dan kepasrahan kepada Tuhan, Sang Pemilik
Jiwa. Dialah yang memberi ketenangan dan kedamaian hati. Lepaskan duka kita
kepada Allah. Biarlah Dia yang membimbing dan menuntun hati kita. Berserah
dirilah kepada-Nya secara total.
Jangan
sampai kita malah terjebak pada hasrat, keinginan, harapan, cita-cita, dan
angan belaka, tanpa mengetahui apa hakikat jiwa. Buang jauh-jauh prasangka
buruk pada diri dan pada Allah. Uang tak akan menyelesaikan masalah kita.
Meskipun pada waktu itu uang dapat menyelesaikan problem ekonomi kita, tapi
kita akan mendapat kegelisahan dan kesedihan berikutnya, baik dalam bentuk yang
sama ataupun dalam bentuk yang berbeda.
C.
Makna Keterasingan
Keterasingan
berasal dari kata terasing, dan kata itu adalah dari kata dasar asing. Kata
asing berarti sendiri, tidak dikenal,sehingga kata terasing berarti,
tersisihkan dari pergaulan, terpisahkan dari yang lain, atau terpencil. Jadi
kata terasingberarti hal-hal yang berkenaan dengan tersisihkan dari pegaulan,
terpencil atau terpisah dari yang lain. Keterasingan adalahbagian hidup
manusia. Sebentar atau lama, orang pernah mengalami hidup dalam keterasingan
sudah tentu dengan sebabdan kadar yang berbeda satu sama lain.
D.
Makna Kesepian
Kesepian
berasal dari kata sepi yang berarti sunyi atau lengang, sehingga kata kesepian
berarti merasa sunyi atau lengang,tidak berteman. Setiap orang pernah mengalami
kesepian, karena kesepian bagian hidup manusia. Lama rasa sepi itubergangung
pada mental orang dan kasus penyebabnya. Bermacam sebab terjadinya kesepian,
frustasi dapatmengakibatkan kesepian. Jadi kesepian itu akibat dari
keterasingan. Keterasingan akibat sikap sombong, angkuh, kaku,keras kepala,
sehingga dijauhi teman-teman sepergaulannya.
E.
Makna Ketidakpastian
Ketidak
pastian berasal dari kata tidak pasti artinya tidak menentu, tidak dapat
ditentukan, tidak tahu, tanpa arah yang jelas, tanpa asal-usul yang jelas.
Ketidak pastian artinya keadaan yang pasti, tidak tentu, tidak dapat
ditentukan, tidak tahu,keadaan tanpa arah yang jelas, keadaan tanpa asal-usul
yang jelas itu semua adalah akibat pikirannya tidak konsentrasi.Ketidak
konsentrasian disebabkan oleh berbagai sebab, yang jelas pikirannya kacau.
Beberapa sebab orang tak dapatberpikir dengan tidak pasti ialah:
- Obsesi
- Phobia
- Kompulasi
- Hysteria
- Delusi
- Halusinasi
- Keadaan emosi
OPINI : Kegelisahan memang selalu ada pada diri kita masing-masing.
Kegelisahan itu banyak macamnya, ada yang gelisah karena takut kehilangan harta
dan jabatan, gelisah karena akan dosa-dosanya selama di dunia, gelisah karena
takut menghadapi masa depan yang kelam dan masih banyak lg yang lainnya. Cara
mengatasi rasa kegelisahan adalah dengan niat dari hati kita sendiri kalau kita
mau melakukan hal itu, di buktikan dengan tindakan dan perbuatan yang akan kita
lakukan, dan tak pula juga berdoa kepada allah agar kita di beri kemudahan
untuk melakukannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar